Sabtu, 13 Oktober 2012

Pengertian dan Tujuan Psikologi Lintas Budaya dan Hubungannya antara Disiplin ilmu yang lain

  • Pengertian Psikologi Lintas Budaya

Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu) (Matsumoto, 2004). psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya (Seggal, Dasen, dan Poortinga, 1990).

  •  Tujuan Psikologi Lintas Budaya  

Melihat, mempelajari dan memahami persamaan serta perbedaan yang ada dalam setiap individu secara psikologis dikarenakan adanya keberagaman budaya disekitarnya. Dengan melihat, mempelajari dam memahami persamaan serta perbedaan dalam keberagaman budaya yang ada, setiap individu dapat membangun hubungan psikologis yang terjalin dengan amat baik dengan lingkungan sosial-budayanya tersebut.

HUBUNGAN ANTARA PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA DENGAN DISIPLIN ILMU LAIN


  • Antropologi dengan Psikologi Lintas Budaya

 Sementara psikologi lintas-budaya dan antropologi sering tumpang tindih, baik disiplin cenderung memfokuskan pada aspek yang berbeda dari suatu budaya. Sebagai contoh, banyak masalah yang menarik bagi psikolog yang tidak ditangani oleh antropolog, yang memiliki masalah mereka sendiri secara tradisional, termasuk topik-topik seperti kekerabatan, distribusi tanah, dan ritual. Ketika antropolog melakukan berkonsentrasi pada bidang psikologi, mereka fokus pada kegiatan dimana data dapat dikumpulkan melalui pengamatan langsung, seperti usia anak-anak di sapih atau praktek pengasuhan anak. Namun, tidak ada tubuh yang signifikan data antropologi pada banyak pertanyaan yang lebih abstrak sering ditangani oleh psikolog, seperti konsepsi budaya intelijen


  • Psikologi lintas budaya dengan psikologi indigenious

Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat. Definisi ini, menurut Prof. Kusdwiratri Setiono, ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Pertama, pengetahuan psikologi tidak dipaksakan dari luar, melainkan dimunculkan dari tradisi budaya setempat; keduapsikologi yang sesungguhnya bukan berupa tingkah laku artifisial (buatan) yang diciptakan (hasil studi eksperimental), melainkan berupa tingkah laku keseharian; ketiga, tingkah laku dipahami dan diinterpretasi tidak dalam kerangka teori yang diimport, melainkan dalam kerangka pemahaman budaya setempat; keempat, psikologi indegenus mencakup pengetahuan psikologi yang relevan dan didesain untuk orang-orang setempat. Dengan kata lain, psikologi indigenus mencerminkan realitas sosial dari masyarakat setempat. Psikologi indigenus menurut Prof. Kusdwiratri Setiono, juga merupakan psikologi yang appropriate (cocok; tepat; pantas) untuk setiap budaya yang ada di negara manapun.

Prof. Sarlito Sarwono, guru besar Psikologi UI, juga menjelaskan bahwa keberadaan Psikologi di Indonesia saat ini memang sedang menghadapi beberapa permasalahan, antara lain apa yang sudah berhasil diterapkan di Barat tidak selalu dapat diterapkan di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan etnik dan kondisi masyarakat Negara kita, misalnya masyarakat desa dan kota. Sehingga, apa yang sudah berhasil diterapkan di satu etnik belum tentu sesuai untuk etnik lain.

Pada kenyataanya memang demikian. Selama ini, ilmu psikologi yang telah kita pelajari, masih difahami sebagai western psychology dengan mengasumsikan perilaku dan tingkahlaku manusia sebagai sesuatu yang universal. Padahal menurut Uichol Kim, seorang psikolog asal Korea, teori psikologi barat hanya memadai untuk memahami fenomena kejiwaan masyarakat barat saja sesuai dengan kultur sekuler dimana ilmu itu lahir.

Adanya indigenous psychology sebagai understanding people in context merupakan suatu terobosan baru dalam dunia psikologi karena mampu memahami manusia berdasarkan konteks kultural/budaya setempat. Hal ini juga sebagai bukti bahwa setiap perilaku manusia itu akan selalu dan pasti dipengaruhi oleh sistem nilai masyarakat setempat.

  • Psikologi Budaya dengan Psikologi Lintas Budaya

Psikologi Budaya adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial meregulasikan, mengekspresikan, mentransformasikan dan mengubah psike manusia. Persamaan Psikologi lintas budaya dan Psikologi budaya adalah sama-sama melihat persamaan bagaimana budaya dapat mentransformasikan dan mengubah psike seseorang.

 Sumber:http://oliviakang21.wordpress.com/2012/10/08/pengertian-dan-tujuan-psikologi-lintas-budaya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar