Transmisi budaya dan biologis serta awal perkembangan dan pengasuhan
Dalam proses sosialisasi yang dialami oleh setiap individu terjadi
transfer budaya, nilai-nilai, norma-norma, dan keyakinan pada generasi
penerusnya sehingga melekat pada pribadi individudan tercermin melalui
perilakunya hingga waktu yang sangat lama. Proses tersebut kita sebut
dengan transmisi budaya. Transmisi budaya merupakan kegiatan pengiriman
atau penyebaran pesan dari generasi yang satu ke generasi yang lain
tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit diubah. Pada
suatu masyarakat
Bentuk-Bentuk Transmisi Budaya:
- a. Enkulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya)
ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita
mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui
proses belajar, bukan melalui gen.
- b. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu
kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari
suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan
diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur
kebudayaan kelompok itu sendiri.
- c. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).
Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus
dijalankan oleh individu. Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah
suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan
nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota
Beberapa bentuk transmisi budaya tersebut berpengarauh terhadap
perkembangan psikologi individu. Dalam proses enkulturasi keluarga
memiliki peran besar dalam meneransfer nilai-nilai budaya pada
keturunannya. Maka dalam perilaku, dan pola pikir individu yang hidup
dalam suatu budaya tertentu akan terpengaruh dengan budaya tersebut, dan
terus berulang pada generasi berikutnya. Bila ada individu yang pindah
ke tempat baru yang memiliki budaya yang berbeda dari tempat asalanya,
biasanya mereka akan menyesuaikan diri dengan budaya yang baru.
Lama-kelamaan pola pikir dan perilakunya mulai berubah, ia mengikuti
budaya yang ada di tempat ia tinggal tanpa membuat kebudayaan yang ada
di tempat itu berubah. Proses itu yang disebut dengan akulturasi.
Dalam proses trasnsmisi budaya sebenaranya yang memiliki pengaruh
paling besar terhadap individu adalah keluarga, terutama ibu. Dalam
tahap perkembangan awal ibu adalah orang yang paling penting dalam
pembentukan pribadi individu. Ibu akan mengajari kebiasaan-kebiasaan
yang penting dipelajari untuk anaknya. Karena proses belajar tersebut
dan kelekatan yang terjalin antara ibu dengan anak pada proses belajar
tersebut, maka nilai-nilai, perilaku, pola pikir, kebiasaan, keyakinan,
dan kebudayaan dari ibu akan diterima oleh anaknya. Namun bila seorang
anak memiliki pengasuh dan lebih sering bersama dengan pengasunya maka
perilaku anak tersebut akan terpengaruh oleh perilaku pengasuhnya.
Sumber: http://risenta.wordpress.com/2012/10/12/transmisi-budaya-dan-biologis-serta-awal-perkembangan-dan-pengasuhan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar